Selasa, 19 Maret 2013

UH 2 ekonomi


Pertanyaan

1.       Untuk apa ya pendapatan nasional harus dihitung ?

2.      Bagaimanakah pendapatan perkapita Indonesia ? Coba cari data di internet dan beri penjelasan tentang pendapatmu!

3.       Carilah perbandingan perndapatan perkapita negara-negara di ASEAN (Jangan lupa cantumkan sumbernya), lalu berikan analisanya !

4.      Jelaskan hubungan pendapatan nasional, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita.     

jawaban :
  1.  Pendapatan nasional harus dihitung untuk :
Ø  Mengetahui perkembangan pendapatan dari tahun ke tahunØ  Mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah negara agraris atau negara indurstriØ  Mengetaahui kemajuan suatu negara dalam mencapai kemakmuran2.      Pendapatan Indonesai pada tahun 2011 mencapai US$ 4,380 (http://worldofgovanadi.blogspot.com/2012/03/daftar-pendapatan-perkapita-negara.html). Indonesia sudah termasuk kelompok negara yang berpendapatan tinggi, Karena pendapatan perkapita Indonesia diantara US$ 2,696 – US$ 8,335. Meskipun masih dibawah negara berkembang lainnya, negara Indonesia akan terus melakukan pembangunan agar pendapatan perkapita Indonesia bersaing dengan negara berkembang lainnya.
  1. Daftar Pendapatan Perkapita Negara-Negara wilayah ASEAN 2011
No
Negara
Pendapatan Perkapita
1.
Singapura
US$ 57,238
2
Brunei Darussalam
US$ 47,200
3.
Malaysia
US$ 14,603
4.
Thailand
US$ 8,643
5.
Indonesia
US$ 4,380
6.
Philippines
US$ 3,725
7.
Vietnam
US$ 3,725
8.
Laos
US$ 2,435
9.
Kamboja
US$ 2,086
10.
Burma
US$ 1,900
11
Myanmar
US$1,246
(http://worldofgovanadi.blogspot.com/2012/03/daftar-pendapatan-perkapita-negara.html)Analisis : dalam suatu negara pasti menghasilkan pendapatan nasionalnya sendiri yang dipengaruhi oleh faktor-faktor, dan juga memiliki penduduk yang menghasilkan pendapatan nasional itu juga. Oleh sebab itu, pendapatan nasional dan penduduk saling berkaitan. Sebagai contoh, dalam negara Singapura memiliki pendapatan perkapita US$ 57,238, disebabkan pendapatan nasionalnya yang tinggi dengan penduduknya yang sedikit menyebabkan pendapatan perkapita Singapura tinggi. Sedangkan Myanmar memiliki pendapatan perkapita US$1,246, disebabkan pendapatan nasionalnya yang rendah dengan penduduknya yang banyak menyebabkan pendapatan perkapita Myanmar rendah.4.      Hubungan pendpatan nasional, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita :Ø  Jika pendapatan nasional sebuah negara rendah, tetapi jumlah penduduknya juga tinggi, maka pendapatan perkapitanya akan rendah.Ø  Jika pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya sedikit, maka pendapatan perkapitannya akan tinggi.Ø  Jika pendapatan nasional sebuah negara tinggi tetapi jumlah penduduknya juga tinggi, maka pendapatan nasionalnya mungkin rendahØ  Jika pendpatan nasional sebuah negara rendah, tetapi jumlah penduduk juga rendah, maka pendapatan perkapitanya mungkin tinggi.Jadi dari pernyataan diatas, tinggi rendahnya pendapatan perkapita sebuah negara dipengaruhi oleh jumlah pendapatan nasional dan jumlah penduduk.

Rabu, 06 Februari 2013

tugas ekonimi mikro makro

soal.

  1. Sebutkan ciri-ciri permasalahan yang dibahas pada mikro ekonomi!
  2. Sebutkan 5 contoh bahasan makro ekonomi!
  3. Sebutkan 3 negara berkembang, dan jelaskan satu per satu mengapa negara tersebut dikatakan negara berkembang!
  4. Sebutkan 3 negara maju, dan jelaskan satu persatu mengapa negara tersebut dikatakan negara maju !
  5. China termasuk negara maju atau berkembang ? Berikan alasannya !
  6. Menurutmu, apakah Indonesia kelak akan menjadi negara maju ? Jelaskan analisamu!
  7. Menurutmu, apakah Indonesia sudah memasuki arena globalisasi ? Jelaskan alasannya!
  8. Mengapa Indonesia masih berutang ?
jawaban.
1.Ciri yang dibahas dalam ekonomi mikro adalah analisis tentang harga suatu barang tertentu, tentang tingkah laku pelaku ekonomi tertentu seperti produsen dan konsumen, memahami bagaimana mengalokasikan
2.-Inflasi,
   -Pengangguran,
   -Pertumbuhan Ekonomi,
  -Kemiskinan,
  -Masalah ketimpangan dalam neraca pembayaran.
3.1. Indonesia karena, Pendapatan perkapiyanta rendah, Kemiskinan masih merajalela, Pengangguran angkanya melejit setiap tahunnya, Tingkat pertumbuhannya tinggi, Kualitas hidup rendah.
2.Ethiopia karena, Pendapatan perkapitanya sangat rendah, Tingkat pertumbuhannya tinggi, hampir dua per tiga penduduknya buta huruf, kepadatan penduduknya tinggi, ketersediaan modal rendah.
3. Malaysia karena, Pendapatan perkapitanya rendah, Teknologi masih belum berkembang, Kualitas penduduk masih rendah, Industri belum berkembang, Tingkat pertumbuhannya tinggi.
4.1. Amerika Serikat karena, Pendapatan perkapitanya tinggi, Pertumbuhan penduduknya rendah, Teknologi yang maju, Tingkat pendidikan relatif tinggi, Banyak tenaga kerja yang ahli.
2. Jepang karena, Penguasaan Teknologi dan IPTEK yang maju, Banyaknya tenaga ahli, Pendapatan perkapita yang tinggi, Pengolahaan sumber daya alam secara maksimal, harapan hidup tinggi.
3. Belanda karena, Tingkat penganggurannya rendah, Angka melek huruf tinggi, Pendapatan perkapita tinggi, Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi, Aktifitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana yang modern.
5.China masih digolongkan sebagai negara berkembang karena jalan pembangunan menuju modernisasi masih panjang. Masalah pendidikan, kesehatan, asuransi kesehatan, industrialisasi serta urbanisasi menurutnya menjadi contoh dari masalah yang harus ia hadapi selain itu penduduk china mencapai 1,3 miliar orang dengan pendapatan 4,9 triliun dolar AS atau dengan pendapatan perkapita 3.700 dolar Asmenurut data Bank Dunia.
6.Ya Indonesia bisa menjadi negara maju karena pada saat ini tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia. Bahkan, Bank Indonesia sudah menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia paling stabil dalam 4-5 tahun terakhir, dan dengan mengolah dan menfaatkan SDA dan SDM yang ada dengan semaksimal mungkin.
7.Ya, karena saat ini Indonesia sudah malakukan kegiatan kerja sama dengan negara-negara lain di dunia, contohnya dengan negara-negara maju. Dan saat ini di negara Indonesia banyak yang mengikuti budaya asing.
8. Karena Indonesia terlanjur punya hutang luar negeri yg sangat banyak, miliaran US$ sehingga setiap tahunnya kira2 60 T rupiah tuk angsur pokok dan bunga pinjaman yg Luar Negeri saja.Sehingga dulu waktu APBN kita masih lemah..kita pinjam hutang Luar Negeri untuk bayar angsuran hutang Luar Negeri.
Tapi Beberapa tahun ini Indonesia sudah mulai mengurangi Hutang dengan penerbitan Obligasi dan SUKUK penerimaan negara juga digenjot terus agar ketergantunan pada hutang terus dikurangi. Tapi memang belum bisa lepas sama sekali. Alasan lain hutang ke Luar Negeri juga untuk stabilitas nilai tukar, karena kadang impor kita terlalu besar dibanding ekspor, sehingga devisa kita terkuras, sehingg hutang Luar Negeri diharapkan bisa untuk meningkatkan devisa.
 Dan masih banyak alasan lagi.